pasang
pasang

Ratusan Guru Honorer SMA/SMK Tak Gajian sejak Januari 2017


Berita Curup – Sekitar 400 guru honorer SMA/SMK di Rejang Lebong Sudah 4 bulan tidak gajian, terhitung Januari – April 2017,  Sementara para guru honorer Rejang Lebong itu tetap dituntut untuk menjalankan tugas mengajar di sekolah.

‘’Peran guru honorer itu sangat membantu kelancaran belajar mengajar di SMA/SMK. Tapi mirisnya sudah 4 bulan para guru honorer itu tidak gajian. Kondisi ini merupakan dampak dari program sekolah gratis. Sebab, tahun 2016 lalu seluruh SMA/SMK dilarang menarik uang IPP dan uang komite, karena biaya itu ditutupi dengan dana Bosda yang dikucurkan Pemkab Rejang Lebong, yakni Rp 150 ribu per siswa per bulan. Tapi, setelah kewenangan pengelolaan SMA/SMK ditarik ke Provinsi maka dana Bosda tak tak dikucurkan Pemkab. Akibatnya, sekolah tidak bisa membayar honor para guru honorer itu. Kondisi inilah yang perlu mendapat perhatian pihak-pihak terkait,’’ ujar Wakil Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Merliani M.Pd yang juga guru SMKN1 Rejang Lebong, Minggu, (16/4).

Dikatakannya hanya guru honorer di Rejang Lebong yang gajinya 4 bulan belum dibayar. Sedangkan para guru honorer di kabupaten lain pembayaran honornya tetap lancar. Karena sekolah masih menarik uang IPP dan uang komite. Sedangkan di Rejang Lebong penarikan uang IPP dan uang komite dilarang karena adanya program sekolah gratis.

Untuk mengatasi macet nya pembayaran honor guru honorer SMA/SMK di Rejang Lebong ini, Merliani menyampaikan beberapa solusi. diantaranya seluruh SMA/SMK kembali diberikan izin untuk menarik uang IPP dan uang komite. kedua, Pemkab Rejang Lebong kembali mengucurkan dana Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) sebagai pendukung program sekolah gratis. solusi yang ketiga para guru honorer itu dapat diangkat menjadi tenaga honor Pemprov Bengkulu, sehingga honor para guru honorer itu dapat dibayar melalui APBD Provinsi Bengkulu.

Menurut Merliani, honor yang dibayarkan kepada guru honorer SMA/SMK di Rejang Lebong ini masih jauh dibawah UMP Bengkulu. Rata-rata guru honorer itu menerima honor berkisar Rp 800 ribu per bulan.

‘’Sementara tugas dan tanggungjawab guru honorer itu sama dengan guru PNS. Memang ada diantara guru honorer itu ada yang mendapat tunjangan sertifikasi yang nilainya Rp 1,5 juta per bulan. Tapi jumlah guru honorer penerima tunjangan itu tidak banyak,’’ tutur Merliani.

Sementara itu saat di konfirmasi Sekretaris Dinas Dikbud Rejang Lebong, Noprianto, MPd, membenarkan gaji guru honorer SMA/SMK belum dibayar. Alasannya, dana Bosda 2017 untuk SMA/SMK tidak bisa dikucurkan. Karena kewenangan pengelolaan SMA/SMK sudah dialihkan ke Pemprov Bengkulu.

‘’Karena kewenangan pengelolaannya sudah dialihkan ke Pemprov Bengkulu, maka, dana Bosda 2017 tidak bisa dikucurkan ke SMA/SMK. Kalaupun nanti kita akan membantunya, maka, judulnya bukan lagi Bosda. Dan perubahan itu dapat dilakukan melalui APBD-P 2017,’’ tutup Noprianto.

0 Response to "Ratusan Guru Honorer SMA/SMK Tak Gajian sejak Januari 2017"

Post a Comment