pasang
pasang

Waspada.. Nyamuk Demam Berdarah Pembawa Maut



     Demam Berdarah Dengue atau DBD biasa menyerang saat musim penghujan. Terlebih negara kita termasuk negara beriklim tropis yang merupakan tempat hidup favorit bagi nyamuk. biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat. Demam ini bisa menjadi penyakit yang mematikan jika tidak segera ditangani. Khususnya, anak-anak seringkali menjadi sasaran dari gigitan nyamuk yang menyebabkan penyakit ini.

BACA JUGA : Bunga Bangkai Bikin Heboh Warga Curup

    Mulai munculnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rejang Lebong pada awal tahun ini (Dinkes) menjadi perhatian serius bagi seluruh masyarakat. Karena menurut Kepala Dinas Kesehatan RL H. Asli Samin, SKM, M.Kes mulai Desember, Januari hingga Maret mendatang merupakan masa pancaroba. Pada waktu ini terjadi kenaikan siklus DBD. RL memang tidak bisa terlepas dari ancaman DBD sebab RL merupakan kawasan endemik DBD. Oleh karena itu diharapkan masyarakat peduli dengan kebersihan lingkungan masing-masing, sehingga tidak ada tempat untuk nyamuk bersarang dan berkembang biak. Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes RL pada tahun 2015 ada sebanyak 219 kasus DBD dan pada tahun 2016 lalu terdapat penambahan kasus menjadi 224 kasus, sepanjang Januari 2017 sudah terjadi 6 kasus DBD di RL. Akan tetapi, Dinkes tidak bisa memastikan apakah kasus DBD itu muncul dan bersumber dari gigitan nyamuk aedes aigepty di RL. Karena mayoritas penderitanya adalah anak seumuran Sekolah Menengah Pertama (SMP). kawasan di RL yang rentan terhadap DBD berada di Kecamatan Curup, Desa Teladan, Talang Rimbo Lama, Talang Rimbo Baru, Tunas Harapan dan Curup Timur.

    Nyamuk Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam Berdarah. Cara penyebarannya melalui nyamuk yang menggigit seseorang yang sudah terinfeksi virus demam berdarah. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar ludah nyamuk.Bila nyamuk ini menggigit orang lain, orang tersebut akan terjangkit penyakit DBD ini. Seseorang yang terinfeksi virus Demam Berdarah Dengue (DBD), umumnya menunjukkan gejala-gejala seperti demam tinggi terus menerus, suhu badan meningkat sekitar 38 - 41 derajat Celcius, hal ini menyebabkan sakit kepala, Demam tanpa disertai batuk-batuk, sakit perut atau mual, badan terasa pegal atau nyeri pada persendian, muncul bintik-bintik merah.

    Saat terkena DBD, seseorang akan mengalami 3 fase. Yang pertama adalah fase demam selama 3 hari pertama. Berlanjut pada 3 hari selanjutnya yang merupakan fase kritis. Pada fase ini, demam sudah tidak terjadi, tetapi di fase inilah harus waspada agar tidak terkecoh dengan menganggap sudah sembuh dan tidak diberi pengobatan. Tiga hari selanjutnya adalah fase penyembuhan. Salah satu bahaya dari demam berdarah adalah menganggap demam yang dialami sebagai demam biasa sehingga dianggap ringan dan tidak mendapat perawatan khusus. Apalagi, pada fase kedua, biasanya demam sudah turun sehingga dianggap sudah sembuh.

    Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan Demam Berdarah, hal yang dapat dilakukan adalah segera berikan obat penurun panas atau parasetamol, kompres agar panas tidak terlalu tinggi. Kompres sebaiknya dilakukan dengan air hangat, ingat, bukan dengan air dingin, minum air putih yang banyak karen penderita DBD biasanya akan kekurangan cairan, berikan makan bergizi agar tubuh menjadi kuat dan dapat melawan virus DBD, dan perbanyak makan buah dan sayur, minum air daun jambu untuk membantu menaikkan tombosit. infeksi virus ini dapat menyebabkan trombosit darah turun menjadi sangat rendah. Yang kemudian akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kempis, cairan bocor sehingga darah masuk ke rongga-rongga tubuh dan menyebabkan pendarahan pada telinga, hidung, atau kulit yang dapat mengakibatkan kematian. Jika ada anggota keluarga Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapat pengobatan segera.

    Melihat kasusnya banyak dialami oleh pelajar, Dinas kesehatan RL akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat aturan bahwa anak sekolah harus mengenakan celana panjang untuk meminimalisir gigitan nyamuk penyebab demam berdarah ini, karena nyamuk penyebab DBD ini banyak menggigit di pagi dan sore hari. RL disebut endemik karena kasusnya memang ada dan nyamuk aides aigepty itu memang ada di RL, bukan pendatang dari daerah lain. Untuk Mencegah perkembangbiakan nyamuk dapat dilakukan gerakan 3M yaitu Menutup tempat penyimpanan air, Menguras bak mandi dan Mengubur barang-barang yang tidak terpakai. Larva nyamuk akan berkembang di genangan air dalam waktu sekitar seminggu. buang segera tempat tempat yang terlihat ada genangan air, cegah agar jangan digigit nyamuk, misalnya dengan cara menggunakan lotion atau obat pengusir nyamuk. Menggunakan bubuk Abate pada selokan dan penampungan air agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk. untuk menghindari DBD ini, Dinas kesehatan RL telah mengirimkan surat imbauan kepada seluruh camat, lurah, kades dan puskesmas untuk menggerakkan masyarakatnya bergotong royong membersihkan lingkungan dan berharap masyarakat RL membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.



0 Response to "Waspada.. Nyamuk Demam Berdarah Pembawa Maut"

Post a Comment