Curup - Kawasan Sukowati yang biasanya ramai saat pagi hari pada jam jam kantor ternyata sekarang mendadak ramai hingga sore hari. hal itu karena di salah satu halaman kantor tepatnya di halaman kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah I jalan S. Sukowati tumbuh dan mekar bunga langka, yaitu bunga bangkai. Beberapa warga dan juga pegawai di perkantoran sekitar berduyun-duyun mengunjungi halaman BKSDA yang berada di samping kantor Badan Pusat Statistik (BPS) RL itu sekedar melihat ataupun berfoto.
BACA JUGA : BKSDA Tutup Bukit Kaba
Saat memasuki halaman kantor BKSDA itu bau busuk langsung tercium samar samar, meskipun begitu ternyata tidak mengurangi minat masyarakat, terlebih anak muda untuk melihat bunga langka dan dilindungi undang-undang tersebut setinggi lebih dari 2 meter tsb. Menurut kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, pak Jajak Mulyana, S.Sos tanaman langka ini sebenarnya sudah berada di lokasi itu sejak tahun 2009 lalu karena mereka yang menanam bonggolnya. Bahkan hampir setiap tahunnya selalu mekar dengan ketinggian lebih dari 2 meter seperti itu. Mereka sengaja menanamnya supaya mudah dijangkau jika ada pelajar atau mahasiswa dan pihak lainnya yang ingin mengenal, mempelajari atau melakukan penelitian.
Tidak hanya masyarakat yang telihat beramai ramai untuk melihat dan berfoto langsung di dekat bunga langka ini tetapi wakil bupati Rl Iqbal bastari ikut tertarik untuk melihat langsung lebih dekat. tidak hanya sampai disitu, bapak wakil bupati ini menyatakan keinginannya untuk mengembangkan bunga langka ini di rumah dinasnya.Namun karena bunga bangkai ini termasuk bunga langka yang dilindungi pemerintah Indonesia, Maka untuk bisa menanamnya ada beberapa prosedur yang harus dilakukan."dokumennya harus diurus terlebih dulu, karena inikan tumbuhan yang dilindungi undang-undang. Jadi tidak bisa sembarangan orang bisa menanamnya." lanjut pak Jajak.
Keribut atau bunga bangkai atau suweg raksasa, Amorphophallus titanum Becc merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Keribut disebut juga bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.
Mengingat keberadaan bunga jenis Amorphophallus Titanum raksasa ini sudah sangat langka. Biasanya bunga ini hanya tumbuh di lokasi dengan curah hujan yang tinggi atau tempat lembab. BKSDA sendiri sebenarnya juga melakukan pengembangan di kawasan hutan cagar alam pagar gunung I hingga V di Kabupaten Kepahiang. Sedangkan untuk di RL kawasan cagar alam mereka di wilayah Air Terjun Suban Air Panas, Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur."Ini tidak tertutup, siapapun yang mau melihat atau menelitinya silahkan asalkan jangan dirusak atau dipindahkan. Kita ingin memberikan pendidikan kepada generasi penerus kita, supaya mereka bisa dengan mudah melihat puspa langka yang dilindungi oleh PP Nomor 7 tahun 1999 ini," ungkap pak Jajak.
Jajak berharap seluruh masyarakat ikut serta menjaga dan memelihara tumbuhan dan juga hewan-hewan dilindungi lainnya. Supaya generasi penerus kita bisa melihatnya. Karena saat ini sudah banyak flora dan fauna yang telah punah akibat ulah manusia yang melakukan perburuan dan perusakan lingkungan sekitar.
BACA JUGA :
- Warga Panik, Gempa 5,5 SR Mengguncang Padang Petang Tadi
- Woww.. Bupati yang tertangkap Mesum, ternyata Punya 3 Istri dan 1 Simpanan
0 Response to "Bunga Bangkai Bikin Heboh Warga Curup"
Post a Comment